Selasa, 22 Februari 2011

RAI RAKA ENTERTAINMENT: LAYANAN HIBURAN RAIRAKA ENTERTAINMENT

RAI RAKA ENTERTAINMENT: LAYANAN HIBURAN RAIRAKA ENTERTAINMENT: "Kami rai raka bisa melayani paket hiburan sunda untuk resepsi pernikahan,Hitanan atau acara yang lainnya. Adapun hiburan yang kami tawarkan ..."



Minggu, 20 Februari 2011

CONTOH PROPOSAL PROYEK

PROPOSAL PROYEK RENOVASI GEDUNG FISIP UNX

A.    Latar Belakang
Universitas X adalah sebuah lembaga pendidikan yang membuthkan sarana dan prasarana yang memadai. Dan selama ini telah memiliki tanah dan gedung sendiri yang dipakai untuk pusat pendidikan. Namun karena perkembangan dan kebutuhan dari sebuah lembaga, keberadaan bangunan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik masih jauh dari harapan bila disebut sebagai bangunan dengan banyak kegiatan pendidikan di dalamnya.
Untuk memenuhi perannya secara optimal, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik X juga membutuhkan peningkatan sarana dan prasarana pendukung sehingga aktivitas pendidikan dapat terselenggara secara lebih efektif. Sarana dan prasarana merupakan bagian dari penunjang kegiatan pendidikan.
Dengan mengingat latar belakang di atas, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik X akan terus mengembangkan diri agar mampu berfungsi secara efektif sebagai lembaga pendidikan.

B.     Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut dengan mempertimbangkan kenyataan di atas, perlu dilakukan langkah-langkah konkrit untuk menyempurnakan gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik X baik dari segi fisik maupun sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan. Dalam hal ini difokuskan untuk renovasi gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X.


C.    Tujuan
Kegiatan/proyek renovasi ini diadakan dengan tujuan untuk megadakan proyek renovasi gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X.

D.    Rancangan dan Bentuk Kegiatan
Proposal ini diajukan dengan rancangan sebagai berikut :
A.    Perencanaan kegiatan
B.     Implementasi kegiatan
C.     Evaluasi dan laporan kegiatan

E.     Pelaksana
Yang bertindak sebagai pelaksana dalam kegiatan proyek renovasi gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X yaitu PT. Sapujagat.

F.     Jadwal Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan proyek renovasi gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X akan dilaksanakan pada bulan Juli 2009 sampai dengan Desember 2009. dengan estimasi waktu kegiatan selama 6 bulan.

G.    Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan proyek renovasi gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X beralamat di …………………..



H.    Anggaran Proyek
Adapun rincian anggaran proyek renovasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X sebagai berikut :


NO
KETERANGAN
HARGA SATUAN
JUMLAH
1
ATK



·         Kertas HVS 1 rim
Rp.30.000,00
Rp.30.000,00

·         Pulpen 1 lusin
Rp. 2.000,00
Rp.24.000,00

·         Pensil 1 lusin
Rp.1.000,00
Rp.12.000,00

·         Spidol 10 buah
Rp.3.000,00
Rp.30.000,00

·         Penggaris 10 buah
Rp.1.500,00
Rp.15.000,00

·         Buku 5 buah
Rp.2.000,00
Rp.10.000,00

·         Kalkulator 4 buah
Rp.30.000,00
Rp.120.000,00

·         Penghapus 5 buah
Rp.500,00
Rp.2.500,00

·         Tipe-X 4 buah
Rp.2.500,00
Rp.10.000,00

JUMLAH

Rp.253.500,00
2
Transportasi dan Alat Berat



·         Sewa mobil truk 3 buah
Rp.5.000.000,00
Rp.15.000.000,00

·         Sewa molen 4 buah
Rp.3.000.000,00
Rp.12.000.000,00

·         Sewa mobil mini bus 2 buah
Rp.4.000.000,00
Rp.8.000.000,00

JUMLAH

Rp.40.000.000,00
3
Bahan Bangunan



·         Pasir 20 truk
Rp. 700.000,00
Rp.14.000.000,00

·         Batu bata 5000 buah
Rp. 1.000,00
Rp.5.000.000,00

·         Batu kali 10 truk
Rp.500.000,00
Rp.5.000.000,00

·         Semen 500 sak
Rp.70.000,00
Rp.35.000.000,00

·         Paku Beton 10kg
Rp.20.000,00
Rp.200.000,00

·         Paku kayu 50kg
Rp.15.000,00
Rp.750.000,00

·         Besi 30lt
Rp.40.000,00
Rp.1.200.000,00

·         Genteng 2000 buah
Rp.1.500,00
Rp.3.000.000,00

·         Cat tembok 100kg
Rp. 15.000,00
Rp.1.500.000,00

·         Cat Kayu 50kg
Rp.10.000,00
Rp.500.000,00

·         Keramik 1000 dus
Rp.20.000,00
Rp.6.000.000,00

·         Kayu 5 kubik
Rp.3.000.000,00
Rp.15.000.000,00

·         Kaca 20m
Rp.50.000,00
Rp. 1.000.000,00

JUMLAH

Rp.88.150.000,00
4
Honorarium



·         Direktur 1 orang untuk 5 bulan
Rp. 7.000.000,00
Rp.35.000.000,00

·         PPh 15%

Rp.5.250.000,00

·         Konsultan 1 orang untuk 5 bulan
Rp.5.000.000,00
Rp.25.000.000,00

·         PPh 15%

Rp.3.750.000,00

·         Pengawas Lapangan 1 orang
Rp.2.500.000,00
Rp.12.500.000,00

·         PPh 15%

Rp.1.875.000,00

·         Tukang 50 orang untuk 5 bulan
Rp.1.500.000,00
Rp.75.000.000,00

Total Honorarium

Rp.192.125.000,00
5
Penginapan 4 rumah untuk 5 bulan



1 rumah untuk 1 bulan @ Rp. 2.000.000,00
Rp.8.000.000,00
Rp.48.000.000,00

JUMLAH

Rp.48.000.000,00
6
PPn 6% x Rp.450.000.000,00

Rp.27.000.000,00




Total Anggaran Yang Digunakan
Rp. 368.528.500,00






I.       Panitia Kegiatan
Panitia kegiatan yang terlibat dalam proyek renovasi gedung FISIP X terdiri dari :
1.      Instansi Pengola          : Universitas X
2.      Direktur                       : Agung
3.      Sekertaris                    : Teguh
4.      Bendahara                   : Santi
5.      Anggota                      :
·         Rizki
·         Burhan
·         Gostor
·         Mastur
·         Hanafi



J.      Penutup
Demikian proposal proyek ini kami buat dengan harapan proyek untuk renovasi gedunn Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

CARA MENGELOLA RESIKO DALAM PROYEK


Hal lain yang perlu diperhatikan dalam manajemen resiko adalah pengertian tentang “dampak kerugian” yang ditimbukan. Empat tahap dalam mengelola resiko yaitu :
1.      Identifikasi
2.      kuantifikasi
3.      Penaggulangan
4.      Pemantauan
Ada 4 tahap dalam siklus untuk mengelola resiko, yaitu :
1.      Assess a Manaksir atau memperkirakan
·         Melakukan identifikasi informasi kristis assets
·         Menemukan kemungkinan ancaman dari assets yang telah diidentifikasi
·         Mengidentifikasi kelemahan sistem yang dapat menjadi ancaman
·         Menghitung besar resiko tersebut
2.      Evaluate
Ada dua pendekatan dalam mengevaluasi suatu resiko, yaitu :
a. Kuantitas
Pendekatan kuantitas ini lebih mudah ditampilkan dan dimengerti karena output-an dalam angka. Namun, untuk memperoleh angka tersebut dibutuhkan usaha yang cukup keras. Untuk menghitung dalam bentuk satuan uang dampak yang akan terjadi sangatlah sulit.
b. Kualitas
Menggunakan metode score dan pengalaman dari para pekerja serta konsultan untuk memperoleh score tersebut.
3.      Manage
Setelah kita telah memberikan score pada setiap resiko yang terjadi maka tahap selanjutnya adalah mengurutkan resiko tersebut dari resiko yang mempunyai score tertingi sampai terendah. Hal ini akan membantu kita untuk mengambil keputusan resiko mana yang harus pertama kali kita kelola.
Ada 4 cara untuk menghadapi suatu resiko :
·         Reject the Risk, cenderung mengabaikan tantangan untuk menghadapi resiko tersebut dengan harapan resiko tersebut akan hilang. Bertahan menggunakan pendekatan ini jarang sekali berhasil.
·         Accept the Risk, biasanya pendekatan ini digunakan jika cost yang dibutuhkan untuk melakukan pengontrolan untuk mengurangi resiko akan lebih besar dibandingkan jika resiko itu terjadi.
·         Transfer the Risk salah satu pendekatan yang dapat dilakukan jika cost untuk melakukan pengontrolan untuk mengurangi resiko lebih besar bila dibandingkan dengan memindahkan resiko tersebut kepada pihak lain, seperti pihak asuransi
·         Mitigate the Risk, mengurangi resiko tersebut dengan management.
4.      Measure
Melakukan pengukuran dari aksi yang telah diambil pada tahap sebelumnya. Pengukuran ini harus dilakukan secara continue.

CARA MENETAPKAN PRIORITAS PROYEK


Salah satu bagian terpenting pada sebuah master plan pengembangan e-Government di suatu negara biasanya membahas mengenai rencana pemerintah melaksanakan beberapa proyek e-Government untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Tentu saja karena adanya keterbatasan sumber daya, tidak semua proyek di dalam portofolio dapat dijalankan sekaligus pada waktu yang bersamaan. Pemerintah harus dapat memilah-milah proyek mana yang harus didahulukan (prioritas) dan proyek yang mana yang lebih baik dikembangkan belakangan.
Secara prinsip, berikut adalah urut-urutan dari proyek yang perlu didahulukan dan yang dapat ditunda, berdasarkan kuadran yang ada:
External & Government-Wide
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aplikasi e-Government harus dimulai dari kebutuhan masyarakat yang ada (customer focused) sehingga mengutamakan sejumlah aplikasi yang stakeholder utamanya adalah masyarakat merupakan pilihan yang tepat. Artinya, jika proyek e-Government ini selesai, masyarakat langsung dapat melihat hasil dan manfaatnya (high visibility) secara langsung. Dipandang dari sisi ruang lingkup, prioritas aplikasi yang harus dikembangkan sangat baik jika yang melibatkan beberapa departemen sekaligus (lintas sektoral) karena proses-proses atau prosedur yang melibatkan beberapa institusi inilah yang kerap menimbulkan permasalahan di kalangan masyarakat sebagai pelanggan. Jika implementasinya berhasil, maka dampak manfaat yang terjadi akan sangat besar (high impact) sehingga secara signifikan dapat dirasakan oleh masyarakat. Contoh aplikasi e-Government pada kuadran ini misalnya: mengurus kehilangan pasport dan menggantinya dengan yang baru, mendirikan partai politikbaru, mendirikan perusahaan dan/atau yayasan baru, mengikuti proses tender pengadaan barang kebutuhan pemerintah, dan lain sebagainya.
External & Departemental
Prioritas kedua diberikan kepada aplikasi e-Government yang ditujukan kepada masyarakat sebagai pelanggan eksternal dan melingkupi wilayah satu departemen atau satu institusi saja. Walaupun dampak yang terjadi tidak sebesar jika dilakukan dengan ruang lingkup lintas sektoral, namun sekali lagi masyarakat dapat melihat manfaatnya secara langsung. Contoh dari aplikasi e-Government dalam kategori ini adalah: membayar pajak pribadi dan perusahaan ke kantor pajak, mengajukan permohonan kredit ke bank pemerintah, mengurus surat-surat perkawinan ke kantor catatan sipil, dan lain sebagainya.
Internal & Government-Wide
Tipe aplikasi selanjutnya di dalam skala prioritas adalah yang memiliki pelanggan dari kalangan pemerintah sendiri, namun sifatnya lintas sektoral. Manfaat yang diperoleh dari implementasi jenis aplikasi ini adalah meningkatnya kinerja komunikasi antar departemen atau lembaga-lembaga terkait sehingga yang terlibat akan dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam proses-proses semacam konsolidasi, kontrol internal dan inter-departemen, penyusunan kebijakan bersama, dan lain-lain. Walaupun keberhasilan implementasi aplikasi ini tidak secara langsung dapat terlihat oleh masyarakat, namun manfaat yang dapat dirasakan oleh kalangan pemerintahan cukup besar. Yang termasuk di dalam aplikasi ini adalah: konsolidasi laporan antar departemen dalam satu kementrian koordinator, tukar menukar data/informasi antar departemen, sistem penjenjangan karir dan mutasi pegawai negeri, dan lain-lain.
Internal & Departemental
Prioritas terendah ditujukan ke proyek-proyek yang sifatnya hanya dilakukan dan bermanfaat bagi sebuah departemen atau lembaga pemerintah saja. Hal ini disebabkan karena selain tidak terlihat secara langsung oleh masyarakat, manfaatnya pun hanya terbatas pada mereka yang berada pada departemen terkait. Manfaat terbesar yang biasa dilakukan adalah meningkatnya kinerja efisiensi aktivitas sehari-hari. Termasuk dalam aplikasi di kuadran ini adalah: proses otomatisasi sistem administrasi back-office, pembangunan jaringan komputer internal, pengembangan sistem kearsipan berbasis teknologi informasi, dan lain-lain.